Salah satu strategi yang banyak dilakukan oleh pelaku bisnis saat ini adalah menerapkan MOQ. Istilah MOQ adalah suatu ketentuan tentang minimal pembelian yang biasanya penjual berikan dan berkaitan juga dengan pemberian harga khusus.
Para pelaku bisnis biasanya melakukan cara ini untuk bisa meningkatkan jumlah penjualan. Cara ini juga umumnya bersamaan dengan memberikan harga khusus, jika konsumen membeli dalam jumlah tersebut.
KEY TAKEAWAYS – MOQ adalah kependekan minimum order quantity. – MOQ merupakan skema untuk menetapkan jumlah pemesanan minimal yang diberikan penjual kepada konsumen. – Manfaat dari melakukan skema ini adalah mengendalikan stok barang, melancarkan arus kas, dan menawarkan harga lebih murah pada konsumen. – Semakin banyak orderan yang dilakukan pembeli, maka harga produk akan lebih murah. |
Mengenal MOQ
MOQ adalah akronim dari Minimum Order Quantity. Maksudnya, sebuah aturan atau ketentuan tentang jumlah minimal untuk memesan sebuah barang. Penerapan MOQ juga biasanya berkaitan dengan pemberian harga khusus.
Contohnya, harga satu buah kaos adalah Rp60.000,00. Namun, jika membeli 5 buah sekaligus, maka harga yang harus dibayarkan adalah Rp250.000,00. Secara rata-rata, maka harga satuan kaos tersebut jika membeli banyak hanya Rp50.000,00. Harga ini tentu lebih murah dari harga satuan.
Manfaat Menerapkan MOQ
Secara lengkap, berikut adalah penjelasan tentang manfaat dari menerapkan strategi MOQ:
1. Stok Cepat Habis
Salah satu manfaat yang bisa pihak penjual dapatkan dengan menggunakan strategi MOQ adalah membuat stok menjadi lebih cepat habis. Biasanya, cara ini dilakukan oleh pihak distributor ataupun produsen yang menjual barang ke agen atau konsumen.
Bagi pihak produsen, skema minimum order ini mereka terapkan, agar barang yang mereka punya cepat habis, sehingga akan muncul barang produksi selanjutnya. Semakin cepat perputaran barang, maka semakin besar juga keuntungan yang mereka dapatkan.
Untuk pihak distributor, pilihan untuk menggunakan skema MOQ biasanya memiliki tujuan yang kurang lebih sama. Alasannya, biasanya pihak distributor membeli barang dalam jumlah banyak sekaligus, agar mendapatkan harga yang lebih murah.
Supaya barang tersebut cepat habis, maka mereka pun menerapkan skema minimum order ini.
2. Pengendalian Stok Barang
Istilah MOQ adalah salah satu skema yang juga bisa dilakukan untuk mengendalikan stok barang. Cara ini biasanya dilakukan oleh distributor yang menyimpan barang dalam jumlah banyak.
Tujuan besar dari menerapkan strategi MOQ adalah menghindari terjadinya barang slow moving. Dalam beberapa kasus, kondisi barang slow moving bisa menyebabkan banyak kerugian. Mulai dari nilai barang yang terus turun sampai barang yang rusak.
Dengan adanya ketentuan jumlah minimal pembelian, maka harapannya stok barang ini akan cepat habis dan digantikan dengan stok barang yang baru. Bagi distributor, semakin cepat perputaran barang, maka semakin besar juga keuntungan yang bisa didapat.
3. Melancarkan Arus Kas
Hal lainnya yang juga menjadi manfaat dari menggunakan sistem MOQ adalah memperlancar arus kas. Dalam hal ini, banyaknya penjualan stok secara cepat akan membuat penjual mendapat keuntungan.
Hasil keuntungan inilah yang akan membuat arus kas menjadi lancar. Semakin cepat, tentunya akan semakin baik. Selain untuk memperlancar arus kas, cepatnya perputaran barang ini juga akan membuat proses distribusi barang menjadi lancar, sehingga tidak ada barang yang menumpuk.
4. Harga Beli Lebih Murah
Penggunaan MOQ adalah sebuah keuntungan bagi pembeli, karena harga yang mereka dapatkan bisa jauh lebih murah.
Terutama bagi konsumen yang bertujuan untuk menjual kembali produk tersebut, maka penerapan MOQ ini bisa membuat keuntungan mereka juga semakin bertambah. Hal ini tentu saja karena harga beli yang bisa menjadi lebih murah.
Jenis Minimum Order Quantity Berdasarkan Harga Jual
Istilah MOQ adalah suatu skema yang cukup umum dan banyak penggunanya. Dalam skema penggunaannya sendiri, skema minimum order quantity ini akan mempengaruhi harga jual yang ada. Berikut dua jenis MOQ yang mempengaruhi harga jual produk, yaitu:
1. Soft MOQ
Skema yang pertama adalah soft MOQ. Sesuai namanya, maka penetapan minimal order ini tidak bersifat kaku. Biasanya, pihak penjual menetapkan besaran pembelian dengan nilai tertentu, namun sifatnya tidak wajib atau bisa dinegosiasikan.
Nantinya, pihak pembeli masih bisa mengikuti aturan MOQ yang ada dan bisa mendapatkan barang dengan harga murah. Namun, pihak pembeli juga bisa membeli dengan tidak mengikuti skema MOQ, tetapi dengan harga yang mungkin akan lebih mahal.
2. Hard MOQ
Skema kedua yang cukup banyak penggunanya adalah hard MOQ. Dalam hal ini, maka penetapan skema minimum order oleh penjual sudah bersifat tetap dan tidak bisa dinegosiasikan kembali.
Jika ada pembeli yang tidak bisa memenuhi jumlah minimal pembelian tersebut, maka transaksi tidak bisa dilakukan. PIhak penjual juga biasanya sudah tidak bisa memberikan penawaran lainnya.
Jenis MOQ Berdasarkan Jumlah Pesanan
Selain mempengaruhi masalah harga, skema MOQ juga akan berpengaruh dengan berapa jumlah barang yang bisa pembeli pesan. Pada penggunaannya, skema ini memiliki dua jenis cara yang cukup umum, yaitu:
1. Low MOQ
Skema pertama adalah low MOQ atau skema jumlah pesanan minimum rendah, yang artinya jumlah minimal pemesanan berkisar antara 1 sampai 50 unit.
Produsen atau distributor yang menggunakan cara ini biasanya merupakan perusahaan rintisan yang masih mencari konsumen. Cara ini umumnya digunakan bukan hanya untuk keuntungan semata, namun lebih kepada mencari pelanggan dengan prospek yang baik.
Biasanya, skema seperti ini juga berkaitan dengan penggunaan soft MOQ. Artinya, selain jumlah minimum yang terjangkau, penetapan harga dari penjual juga biasanya masih bisa kamu negosiasi ulang.
Skema ini memang cocok untuk penjual atau distributor baru yang masih tumbuh. Di sisi konsumen, maka cara ini cocok untuk konsumen yang juga akan menjual kembali barang tersebut.
2. High MOQ
Skema selanjutnya yang biasanya digunakan adalah skema high MOQ. Dalam skema ini, maka penetapan batas minimal tidak memiliki angka yang pasti atau nilai tertentu. Nilainya akan bervariasi sesuai dengan jumlah pesanan yang ada.
Pihak yang biasanya menggunakan cara ini adalah distributor atau produsen yang sudah besar dan memiliki banyak pelanggan tetap. Nantinya, mereka hanya akan memprioritaskan pelanggan dengan jumlah pesanan terbanyak.
Contohnya, sebuah distributor sudah memiliki banyak pelanggan. Lalu, mereka membuat skema dengan 10 persen pelanggan dengan jumlah pesanan minimal paling banyak akan mendapatkan harga khusus.
Dengan skema tersebut, maka pelanggan lain di luar kuota 10 persen tersebut tidak mendapatkan harga khusus, meskipun membeli dalam jumlah lumayan banyak.
Skema Minimum Order Quantity dalam Kebutuhan Impor
Skema MOQ ini biasanya juga akan kamu temukan ketika akan mengimpor barang dari luar negeri. Misalnya, jika kamu ingin mendatangkan barang dari China, maka biasanya ada syarat minimal pembelian yang harus kamu terima, agar mendapatkan harga lebih murah.
Dengan harga yang lebih murah, maka kamu juga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Keuntungan lain juga bisa kamu dapatkan dengan memilih jasa importir yang tepat.
Salah satu yang bisa kamu jadikan pilihan adalah Blueraycargo sebagai penyedia jasa importir barang dari China yang sudah sangat berpengalaman. Kamu tidak perlu ragu lagi dengan kualitas layanan yang akan kami berikan.
Jika kamu tertarik untuk mendatangkan barang impor dari China dan menjadikan Blueraycargo sebagai solusi untuk mengantarkan barang tersebut, maka kamu cukup menghubungi kontak kami.
Tertarik untuk Menerapkan MOQ?
Jadi, MOQ adalah suatu strategi promosi oleh penjual dalam menentukan jumlah pesanan minimal kepada konsumen. Tujuannya adalah agar perputaran berjalan lebih cepat serta melancarkan arus kas bisnis. Strategi ini juga berpengaruh terhadap harga jual, dimana harga jual akan lebih murah bila jumlah order banyak.