Masih sedikit orang yang tahu mengenai asal usul ramen, makanan yang belakangan ini sedang naik daun di Indonesia. Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa ramen berasal dari Jepang, padahal hidangan ini asalnya dari China. Supaya kamu mengetahui seluk beluk dan jenis ramen paling enak, simak terus artikel ini, yuk!
KEY TAKEAWAYS – Asal usul ramen terbilang kompleks mulai dari momen terciptanya ide sajian tersebut dari saudagar China sampai kini telah menjadi ikon populer yang menggambarkan budaya Jepang. – Asal usul kata ramen asalnya dari bahasa China, yakni lamian. La berarti menarik dan mian adalah mi. – Meski berasal dari China, nyatanya ramen lebih dikenal sebagai makanan Jepang dan jenis-jenisnya juga beragam. Beberapa jenis ramen paling enak tersebut antara lain shio ramen, miso ramen, shoyu ramen, hingga instant ramen. |
Asal Usul Ramen China
Karakteristik penggunaan kaldu daging dan kansui (campuran soda kue dan air yang memberi mi ramen tekstur kenyal dan warna kuning yang khas) ramen sama sekali bukan berasal dari Jepang. Ide mi dalam kuah kental tersebut berasal dari imigran China ke Jepang setelah Restorasi Meiji (1868) atau tepatnya pada akhir abad ke-19.
Kisah asal muasalnya menentukan masa kelahiran ramen Jepang antara abad ke-17 dan ke-20. Pada kurun waktu tersebut, ada sebuah teori tentang awal mula konsumsi ramen di Jepang yang berasal dari pendirian restoran Rai-Rai Ken di Tokyo oleh seorang agen bea cukai di Pecinan Yokohama.
Ia mempekerjakan juru masak China dan mempopulerkan hidangan mi dengan kuah kaldu kental bernama “shina soba“. Shina artinya China dan soba artinya hidangan mi yang sudah terkenal dalam masakan Jepang. Di sinilah sejarah ramen China menjadi hal yang ‘sensitif’.
Shina soba menjadi hidangan favorit masyarakat Jepang, terutama oleh kalangan pekerja karena harganya murah dan porsinya mengenyangkan. Selain itu, para tentara dan pelajar yang radikal dengan politik juga menyukai shina soba.
Namun, setelah Jepang kalah dari China pada Perang Dunia II, kepopuleran shina soba menurun drastis lantaran hidangan tersebut dianggap sebagai penghinaan budaya. Itu karena selama perang, kebrutalan China memakan korban jiwa hingga 20 juta warga Jepang.
Dari situ, shina soba atau ramen China berganti nama menjadi chuka soba agar masyarakat Jepang lebih bisa menerimanya. Chuka artinya ala China, hingga akhirnya pada tahun 1985, mi tersebut dihidangkan dalam versi kemasan yang lebih praktis.
Orang yang pertama kali memperkenalkannya adalah Momofuku Ando, seorang pengusaha muda asal Jepang. Versi ramen dalam kemasan tersebut dikenal sebagai Chikin Ramen.
Kata ramen asalnya dari bahasa China, yakni lamian. La artinya menarik dan mian berarti mi. Jadi, lamian adalah mi yang ditarik berulang kali sampai memanjang. Namun, pengucapan orang Jepang cenderung ke mengarah ke suara ‘ramen’. Alhasil, penyebutan tersebut akhirnya mendunia.
Jenis Ramen Paling Enak dan Populer
Kini, kamu sudah mengetahui fakta bahwa ramen adalah hidangan mi yang diperkenalkan oleh saudagar asal China ke Jepang. Selama bertahun-tahun, para koki ramen di Jepang menambahkan beberapa sentuhan agar lebih sesuai dengan lidah orang Jepang.
Dari semua jenis ramen China yang berkembang hingga kini, inilah beberapa jenis ramen paling enak dan populer di masyarakat, terutama kalangan penikmat kuliner Jepang:
1. Shio Ramen
Shio ramen adalah jenis ramen yang memiliki asal usul tertua di Jepang. Restoran yang pertama kali menyajikannya adalah kedai ramen Youwaken. Menariknya, meskipun Youwaken adalah kedai ramen di Jepang, basis pelanggan utamanya adalah para pedagang China.
Oleh karena itu, dasar kuah ramen ini dibuat berbahan dasar garam untuk memenuhi preferensi selera para pedagang Tiongkok.
Shio ramen memiliki rasa yang sangat asin karena mengandung banyak garam. Untuk kuahnya, biasanya terbuat dari kaldu ayam, ikan, sayur, atau babi. Kamu bisa mengenali jenis ramen China ini berdasarkan warna kuning mudanya yang khas.
Jika kamu bandingkan dengan jenis ramen lainnya, shio ramen memiliki rasa yang lebih light karena daging atau ikannya tidak direbus dalam waktu yang lama. Sedangkan untuk toppingnya, ramen ini menggunakan rumput laut, daging panggang, narutomaki (perkedel ikan), kamaboko atau fish cake, acar plum, dan bakso ayam tanpa lemak.
2. Shoyu Ramen
Pada tahun 1910, ada sebuah restoran bernama Rai-Rai Ken di Asakusa, Tokyo. Restoran ini menyajikan ramen shoyu pertama yang juga dikenal sebagai ramen Tokyo. Di antara ramen Jepang, ramen shoyu memiliki salah satu sejarah terpanjang.
Shoyu adalah bumbu paling dasar di Jepang. Oleh karena itu, ada banyak variasi shoyu ramen di seantero Negeri Sakura. Di Jepang, shoyu berarti kecap. Ramen ini disebut shoyu karena mengandung banyak kecap.
Kaldunya terdiri dari sayuran, ayam, ikan, atau kaldu sapi. Beberapa koki suka menambahkan rempah-rempah China atau minyak cabai. Dalam penyajiannya, kamu bisa menemukan beberapa topping seperti kamaboko, telur rebus, chashu (irisan daging sapi), dan menma (rebung yang diasinkan).
3. Tonkotsu Ramen
Pada tahun 1947, sebuah kedai ramen bernama Sankyu menyajikan kaldu tonkotsu yang keruh untuk ramen mereka. Kuah sankyu ini adalah asal usul dari ramen tonkotsu Kyushu. Masyarakat lokal biasa menyebutnya dengan nama ramen Hakata.
Kelezatannya tak hanya terkenal di Fukuoka, ramen ini juga mendapatkan popularitas di berbagai belahan dunia termasuk China. Hal yang membuat tonkotsu ramen spesial adalah kuahnya. Koki membuatnya dengan merebus tulang babi dalam waktu yang sangat lama sampai kuahnya keruh.
Kemudian ditambahkan bahan lain yaitu bawang putih, jahe, lemak punggung babi, dan kaldu ayam. Sementara itu, topping umum untuk ramen tonkotsu adalah telur, irisan daging panggang, jagung, dan daun bawang.
4. Miso Ramen
Ramen miso berasal dari Sapporo, Prefektur Hokkaido, dan populer di seluruh dunia. Penamaan ramen tersebut berdasarkan bahan utamanya, yaitu miso (pasta kedelai fermentasi). Pasta ini berfungsi untuk mengentalkan kaldu dan menambahkan rasa unik pada kuah mi.
Kaldunya juga terbuat dari daging babi dan ayam, lemak babi, tonkotsu, atau kaldu ikan. Rasa kuahnya sedikit pedas, kuat, dan sedikit manis.
Hal yang membedakan miso ramen dari ramen lainnya adalah teksturnya yang kental dan creamy serta rasa yang umami. Sedangkan untuk topping miso ramen sendiri kebanyakan adalah sayuran seperti bayam, wortel, tauge, dan pakcoy. Selain itu, ada juga menma (rebung), rumput laut, tobanjan (pasta cabai), dan daging babi giling.
5. Tsukemen Ramen
Cara penyajian ramen ini agak berbeda dari jenis ramen paling enak lainnya, yakni penempatan mi dan kuahnya berada dalam 2 mangkuk terpisah. Cara makannya adalah dengan mencelupkan mi ke dalam kuah lalu menyeruputnya.
Kebanyakan koki akan menggunakan mi soba atau udon untuk memasak jenis ramen ini. Untuk rasa kuahnya jauh lebih kuat dari ramen biasa. Sementara untuk toppingnya menggunakan telur rebus, nori, menma (rebung), dan irisan daging panggang. Seiring waktu sejak 1955, ramen ini menjadi semakin populer dan menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
6. Ramen China Instan
Pada tahun 1958, Momofuku Ando menemukan dan mematenkan mi ramen kering dalam kemasan di Jepang. Tepat setelah Perang Dunia II, Momofuku menyadari bahwa masyarakat Jepang sangat menyukai ramen tapi penyajiannya terbilang lama sehingga menimbulkan antrean panjang di kedai ramen.
Dari situ, ia tercetus ide untuk membuat ramen dalam versi lebih mudah dan praktis, jadi semua orang bisa menikmatinya. Ramen ini ternyata mendapat sambutan yang sangat baik dan variasinya pun semakin berkembang, mulai dari yang asin, gurih, maupun pedas.
Ingin Coba Ramen China Otentik? Impor Lewat Blueray Aja!
Itulah informasi seputar asal usul ramen China dan jenis ramen paling enak yang patut kamu coba setidaknya sekali seumur hidup. Jika ingin mendapatkan produk ramen yang benar-benar otentik dari China dan belum terjual di Indonesia, kamu bisa membeli atau mengimpor produknya langsung dari Negeri Tirai Bambu tersebut.