Dalam dunia perdagangan internasional, kamu akan sering mendengar istilah HS Code. Baik kamu seorang importir, eksportir, pelaku bisnis jastip, maupun pemula yang ingin mengirim barang dari luar negeri, memahami apa itu HS Code adalah hal yang sangat penting.
HS Code adalah bagian dari sistem klasifikasi barang global yang digunakan untuk mengenali, mengelompokkan, dan mengatur barang yang diperdagangkan antarnegara. Tanpa pemahaman yang baik tentang kode ini, proses impor maupun ekspor bisa terganggu, bahkan menimbulkan denda atau penahanan barang oleh bea cukai.
Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap apa itu HS Code, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa kode ini sangat penting dalam perdagangan internasional, khususnya di Indonesia.
Apa Itu HS Code?
🔍 Pengertian HS Code
HS Code atau Harmonized System Code adalah sistem penomoran yang dikembangkan oleh World Customs Organization (WCO) untuk mengklasifikasikan setiap jenis barang yang diperdagangkan lintas negara.
Kode ini terdiri dari 6 hingga 10 digit angka, yang masing-masing digit menunjukkan kategori, subkategori, dan spesifikasi barang.
Contoh HS Code:
2106.90.91.00 → Produk makanan lainnya – makanan tambahan berbentuk serbuk.
📦 Fungsi HS Code
Fungsi utama HS Code antara lain:
-
Menentukan tarif bea masuk dan pajak barang impor.
-
Mengatur izin atau pembatasan barang tertentu (misalnya senjata, kosmetik, bahan kimia).
-
Mempercepat proses klarifikasi dan pemeriksaan bea cukai.
-
Menyusun data statistik ekspor-impor suatu negara.
-
Memastikan barang tidak termasuk dalam daftar larangan impor/ekspor.
Struktur HS Code: Bagaimana Membacanya?
Untuk memahami apa itu HS Code, penting juga memahami bagaimana cara membacanya.
Struktur umumnya:
-
6 digit pertama: Kode global (sama di semua negara)
-
4 digit tambahan: Kode nasional (kebijakan negara masing-masing)
Contoh:
2106.90.91.00
-
21 = Kategori makanan
-
06 = Subkategori produk makanan lainnya
-
90 = Sub-subkategori
-
91.00 = Kode lokal Indonesia untuk perincian lebih lanjut
Mengapa HS Code Sangat Penting?
1. Menentukan Biaya Impor
Tanpa HS Code yang benar, kamu tidak bisa menghitung bea masuk, PPN, dan PPh secara akurat. Salah memilih kode bisa membuat kamu membayar lebih mahal atau malah kena denda.
2. Menghindari Penahanan Barang
Bea cukai menggunakan HS Code untuk memverifikasi apakah barang kamu legal atau termasuk barang yang dibatasi (restricted). Misalnya, kosmetik, obat, atau makanan harus punya izin tertentu.
Jika HS Code salah, barang bisa tertahan, bahkan disita.
3. Meningkatkan Kecepatan Proses Kepabeanan
Dengan HS Code yang akurat, proses pemeriksaan barang oleh bea cukai akan lebih cepat. Ini penting untuk pelaku bisnis online, jastip, atau forwarder yang mengandalkan pengiriman tepat waktu.
4. Wajib untuk Dokumen Ekspor-Impor
HS Code wajib dicantumkan dalam berbagai dokumen, seperti:
-
Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
-
Faktur komersial (invoice)
-
Packing list
-
Surat jalan dari forwarder atau jasa ekspedisi
Di Mana Bisa Menemukan HS Code?
Untuk mengetahui HS Code yang sesuai dengan produkmu, kamu bisa mencarinya di:
-
Situs WCO (World Customs Organization)
-
Konsultasi dengan jasa importir atau forwarder terpercaya
-
Konsultasi langsung ke bea cukai di pelabuhan/bandara
Contoh Produk dan HS Code-Nya
Produk | HS Code |
---|---|
Skincare (serum) | 3304.99.00.00 |
Laptop | 8471.30.90.00 |
Sepatu olahraga | 6402.19.00.00 |
Makanan ringan kemasan | 2106.90.99.00 |
Smartphone | 8517.12.00.00 |
Dengan mencantumkan HS Code yang tepat, kamu bisa memperkirakan pajak dan mempercepat proses pengiriman barang.
Bagaimana Jika Salah Menulis HS Code?
Jika kamu salah menggunakan HS Code, ini beberapa risikonya:
-
Barang ditahan atau disita oleh bea cukai
-
Kamu bisa dikenakan denda administrasi
-
Proses pengiriman terlambat hingga berhari-hari
-
Perhitungan pajak dan biaya impor tidak sesuai
Oleh karena itu, sebelum mengirim barang dari luar negeri, pastikan kamu sudah tahu apa itu HS Code dan mengeceknya secara akurat.
Tips Menghindari Kesalahan HS Code
-
Jangan menebak-nebak. Selalu gunakan sumber resmi.
-
Konsultasi dengan forwarder atau jasa impor. Mereka biasanya lebih berpengalaman.
-
Cek melalui INSW atau tanya langsung ke petugas bea cukai.
-
Simpan HS Code yang sudah digunakan untuk referensi impor berikutnya.
Kesimpulan
Jadi, apa itu HS Code? Ini adalah sistem penomoran global yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis barang dalam kegiatan impor dan ekspor. Mengetahui dan menggunakan HS Code yang benar adalah kunci utama dalam kelancaran proses logistik internasional, baik untuk bisnis besar maupun skala kecil seperti jastip.
Kesalahan kecil dalam HS Code bisa berujung pada biaya tinggi, keterlambatan, hingga kerugian. Jadi, sebelum kamu import barang, pastikan kamu sudah paham apa itu HS Code dan kenapa penting.