.

Kenali Apa Itu SDS dan Perbedaannya dengan MSDS

Safety Data Sheets atau SDS adalah dokumen penting yang berfungsi untuk menyampaikan informasi tentang bahan kimia berbahaya dalam suatu produk. Adanya SDS ini sangatlah penting karena berkaitan dengan manajemen risiko dan penanganan zat berbahaya.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum paham tentang istilah SDS ini. Selengkapnya, simak penjelasannya dalam artikel kali ini.

KEY TAKEAWAYS
– SDS adalah dokumen penting yang berisi 16 bagian tentang informasi bahan kimia berbahaya.
– Fungsi SDS adalah untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko terhadap penggunaan zat kimia berbahaya.
– Perbedaan SDS dan MSDS terletak pada jumlah bagian informasi penting yang termuat di dalamnya.

Apa Itu SDS?

Safety Data Sheets(SDS)

Safety Data Sheets atau SDS adalah dokumen penting yang berisi 16 bagian dengan tujuan untuk menyampaikan informasi secara rinci tentang bahan kimia berbahaya.

Safety Data Sheets ini juga berfungsi membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko yang berkaitan dengan penggunaan zat berbahaya. Dokumen ini memberikan rekomendasi terkait cara penanganan, penyimpanan, pembuangan, pengangkutan, dan juga informasi tentang prosedur darurat secara tepat.

Jadi, bisa dikatakan bahwa Safety Data Sheets adalah lembar contekan yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui cara penanganan bahan kimia dengan benar. 

Sebelumnya, SDS ini bernama MSDS atau Material Safety Data Sheets. Namun, pada tahun 2012, HCS dari Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja memutuskan untuk mengganti nama dan mengerucutkan proses MSDS.

Sebab, sebelumnya urutan dan juga isi MSDS cenderung berbeda penerapannya di berbagai negara. Hal inilah yang membuat akhirnya dokumen tersebut diubah menjadi SDS dengan ketentuan yang telah selaras dan standar yang sama.

16 Informasi yang Ada dalam SDS

Informasi Safety Data Sheets

Adapun 16 informasi penting tentang bahan kimia berbahaya yang juga menyangkut fungsi SDS adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Produk

Safety Data Sheets berisi tentang informasi identifikasi yang paling dasar. Identifikasi produk tersebut mencakup zat yang terkandung di dalamnya, nama umum dari bahan kimia tersebut, penggunaan, detail pemasok, hingga detail kontak darurat.

2. Identifikasi Bahaya

Bagian yang satu ini berisi tentang uraian risiko yang berkaitan dengan bahan kimia serta penggunaan klasifikasi bahaya, kode atau pernyataan bahaya, kode atau pernyataan kehati-hatian, kata sinyal, dan juga piktogram bahaya.

Nah, untuk piktogram sendiri terdapat sembilan jenis yang masuk ke dalam tiga kategori berbeda, yakni kategori bahaya fisik, bahaya lingkungan, dan bahaya kesehatan.

3. Komposisi atau Informasi pada Kandungan Bahan

Bahan sekaligus konsentrasi produk berada di bagian komposisi kandungan bahan. Jadi, konsentrasi bahan yang membentuk kimia merupakan informasi yang eksklusif dan berada pada tingkat kerahasiaan tertentu sehingga bertujuan untuk mengungkap rentang persentase dari formulasi yang digunakan.

Sebagai contoh, suatu bahan kimia terdiri dari komposisi X sebanyak 10 sampai <30% atau bahan kimia Y yang terdiri dari 30 sampai 40%.

4. Tindakan Pertolongan Pertama

Bagian SDS ini berisi tentang rincian pertolongan medis yang direkomendasikan apabila kamu terpapar bahan kimia berbahaya. Umumnya bagian paparan yang mungkin terkena bisa melalui kontak kulit, kontak mata, konsumsi, dan inhalasi. 

Sedangkan pertolongan pertama terbaik adalah cuci bagian kulit yang terpapar dengan sabun dan di air yang mengalir atau segera cari pertolongan medis apabila terjadi iritasi.

5. Tindakan Pemadaman Kebakaran

Bahan kimia seringkali bisa memiliki tingkat risiko mudah terbakar yang cukup tinggi karena komposisi penyimpanannya. Di bagian ini memuat saran mengenai tindakan yang harus kamu lakukan jika terjadi kebakaran akibat bahan kimia.

6. Tindakan Pelepasan yang Tidak Disengaja

Informasi selanjutnya pada SDS adalah bagian yang berisi tentang apa saja yang harus kamu lakukan apabila bahan kimia berbahaya tersebut tumpah atau terlepas. Biasanya, informasi ini berkaitan dengan jenis APD yang perlu digunakan hingga tindakan pencegahan yang dilakukan.

7. Penanganan dan Penyimpanan

Bagian SDS ini menguraikan tentang praktik penanganan dan juga penyimpanan secara aman dengan tujuan untuk meminimalisir paparan. Misalnya, aturan penggunaan di area luar ruangan dengan ventilasi baik.

8. Kontrol Pemaparan atau Perlindungan Pribadi

APD dan peralatan keselamatan lain menjadi bagian penting yang kamu perlukan untuk mencegah paparan bahan kimia. Pada bagian ini, kamu akan mendapatkan rekomendasi pemasangan, pancuran keselamatan, hingga penggunaan APD tertentu.

9. Sifat Fisik dan Kimia

Bagian selanjutnya pada SDS adalah rincian tentang sifat fisik dan kimia dari bahan kimia berbahaya tersebut, seperti bau, penampilan, keadaan, titik leleh atau beku, hingga rasanya.

10. Stabilitas dan Reaktivitas

Sebagian besar bagian ini masih berkaitan dengan penjelasan pada poin 7. Adapun yang menjadi bagian utama dari informasi bagian SDS ini berkaitan dengan stabilitas zat, di mana hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan cara pengangkutannya.

11. Informasi Toksikologi

Bagian selanjutnya berisikan segala rincian tentang gejala yang mungkin kamu alami apabila terpapar oleh bahan kimia berbahaya tersebut. Mulai dari jika kamu menghirup, menelan, ataupun mengalami kontak kulit dan mata terhadap bahan kimia itu.

12. Informasi Ekologi

Pada bagian SDS ini memuat tentang uraian efek bahan kimia berbahaya terhadap lingkungan sekitar apabila kamu lepaskan. Makanya, bagian ini berisi tentang ekotoksisitas, efek samping lainnya, dan potensi bioakumulatif.

13. Pertimbangan Pembuangan

Selanjutnya di bagian ini menguraikan tentang rekomendasi kapan waktu yang tepat untuk membuang bahan kimia tersebut. Makanya, bagian ini memuat tentang wadah yang harus kamu gunakan untuk proses pembuangan, efek pembuangan limbah, hingga tindakan pencegahan jika terjadi kebakaran dan lainnya.

14. Informasi Transportasi

Bagian ini memuat tentang informasi yang perlu kamu sertakan pada bagian label pengiriman. Adapun label pengiriman tersebut mencakup tentang nomor PBB, nama pengiriman, kelas bahaya pengangkutan, kelompok pengepakan, serta tindak pencegahan yang perlu kamu lakukan selama proses pengangkutan.

15. Informasi Pengaturan

Informasi pengaturan merupakan bagian yang berkaitan erat dengan kesehatan, keselamatan, dan juga lingkungan. Jenis informasi ini harus terus kamu perbarui seiring dengan adanya penemuan baru yang secara langsung mengarah pada perubahan peraturan.

Adapun informasi pengaturan juga mencakup tentang pembaruan bahaya yang bisa timbul, informasi tambahan yang berasal dari penelitian baru, serta informasi lainnya yang ternyata sudah tidak lagi sesuai.

16. Informasi Lain

Informasi terakhir adalah bagian penting yang berkaitan dengan sejarah versi SDS serta definisi lengkap tentang singkatan yang muncul di seluruh Safety Data Sheets tersebut.

Perbedaan SDS dan MSDS

Ilustrasi SDS dan MSDS

Setelah menyimak penjelasan di atas, berikut ini adalah perbedaan SDS dan MSDS:

  • SDS berlaku secara universal di seluruh dunia, sedangkan MSDS hanya berlaku di negara-negara tertentu.
  • MSDS mempunyai format yang cenderung berbeda di tiap negara. Beberapa ada yang hanya terdiri dari 8 bagian, tetapi ada juga yang berisi 16 bagian. Misalnya, MSDS Standar ANSI. Sedangkan format SDS di seluruh dunia sama, yakni terdiri dari 16 bagian.
  • MSDS tidak lagi menjadi dokumen standar sejak tergantikan oleh adanya SDS, khususnya pada proses ekspor dan impor bahan kimia.
  • Informasi penggunaan SDS di Indonesia sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 23/M-IND/PER/4/2013, sedangkan tidak ada peraturan khusus tentang MSDS.

Apakah Kamu Sudah Paham tentang SDS?

Itulah penjelasan singkat tentang apa itu SDS, fungsi dan informasi di dalamnya, hingga perbedaannya MSDS.

Nah, bagi kamu yang ingin melakukan kegiatan impor dengan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya, bisa menggunakan jasa importir dari Blueray Cargo. Jasa impor China ini sudah 20 tahun melayani para pedagang grosir untuk melakukan pengiriman barang dari luar negeri.

Dengan pengalaman sebanyak itu, sudah tentu kinerja dan kredibilitas jasa pengiriman ini sudah tak perlu kamu pertanyakan lagi. Selain itu, sudah banyak pengguna jasa yang puas dengan layanan dari Blueray Cargo.

Hal inilah yang membuat banyak pedagang atau supplier tertarik menggunakan jasa mereka. Jika kamu ingin melakukan impor produk dari China melalui jasa importir Blueray Cargo, silakan hubungan kontak Blueray Cargo, ya.

Facebook
Twitter
LinkedIn