.

8 Teknik Pengawetan Makanan Agar Bertahan Lama

8 Teknik Pengawetan Makanan Agar Bertahan Lama

Makanan yang cepat basi, tidak layak konsumsi dan akan menjadi pemborosan. Oleh sebab itu, mengetahui teknik pengawetan makanan bisa membantumu untuk menjaga kualitas makanan agar tetap awet. Lalu, apa sajakah teknik pengawetan makanan dan contohnya? Mari baca penjelasannya!

8 Teknik Pengawetan Makanan

Fungsi utama pengawetan makanan adalah untuk mencegah berkembangnya bakteri dan jamur pada makanan. Umumnya, ada 8 teknik pengawetan makanan dan contohnya untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan memperpanjang daya simpan makanan. Berikut uraiannya!

1. Pendinginan dan Pembekuan

Teknik pengawetan dengan pendingin
Teknik pengawetan dengan pendingin | Sumber: freepik.com

Kamu mungkin sudah familiar dengan teknik pengawetan makanan yang satu ini. Pendinginan atau pembekuan adalah teknik penyimpanan pada suhu rendah, untuk mengurangi kandungan air pada makanan yang jadi faktor pertumbuhan bakteri. 

Ada perbedaan antara pendinginan dan pembekuan. Pendinginan adalah proses penurunan suhu bahan makanan, tapi tidak mencapai titik beku. Biasanya, proses pendinginan ini ada pada suhu 16°C hingga -2°C.

Sedangkan, pembekuan merupakan teknik pengolahan makanan awetan di suhu rendah, sehingga mengakibatkan proses kristalisasi es. Proses pembekuan ini ada pada suhu -18°C hingga -40°C.

Jika ingin melakukan pendinginan dan pembekuan, kamu akan memerlukan kulkas atau freezer. Pastikan juga kamu tahu apa saja makanan yang bisa kamu simpan di dalam kulkas! 

Akan tetapi, perlu kamu ingat jika pendinginan tidak membunuh mikroorganisme. Pasalnya, bakteri dan mikroorganisme ini akan kembali bekerja bila makanan dikeluarkan ke suhu hangat atau makanan mengalami pencairan. 

2. Pengeringan

Teknik pengawetan dengan mengeringkan makanan
Teknik pengawetan dengan mengeringkan makanan | Sumber: pexels.com

Pengeringan atau dehidrasi makanan adalah salah satu teknik pengawetan makanan tertua. Cara kerjanya adalah dengan melakukan penjemuran di bawah  sinar matahari. 

Tujuan dari teknik pengolahan makanan awetan ini adalah mengurangi sebagian besar kadar air dalam bahan pangan. Dengan begitu, makanan bisa terhindar dari pertumbuhan bakteri dan jadi tahan lama.

Contoh makanan yang dikeringkan, antara lain daun teh, kopi, ikan, dendeng, abon, dan keripik.  

Baca Juga: 8 Manfaat Teh Hijau Thailand dan Cara Mengkonsumsinya

3. Pengasinan

Teknik pengasinan pada ikan
Teknik pengasinan pada ikan | sumber: unsplash.com

Garam adalah bahan yang bisa mengeluarkan air dari makanan dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Maka, penggunaan garam akan membantu proses pengawetan makanan. 

Pada kadar yang tinggi, garam dapat membantu membunuh bakteri meskipun hasilnya makannya jadi tidak bisa dimakan. Oleh sebab itu, penggunaan larutan garam perlu kamu perhatikan takarannya. Ada baiknya kamu tidak memakai larutan garam yang kadar konsentrasinya lebih dari 30%.

Salah satu contoh pengawetan dengan teknik ini adalah ikan asin. Ikan asin merupakan makanan awetan dengan memadukan teknik pengasinan dan pengeringan. 

Caranya, setelah memberikan garam pada ikan, ikan dijemur di bawah sinar matahari. Proses inilah yang membuat kadar air pada ikan berkurang dan membuat ikan menjadi awet. 

4. Pemanisan

Teknik pemanisan makanan pada buah
Teknik pemanisan makanan pada buah | sumber: pexels.com

Sama seperti garam, gula juga bisa membantu mengeluarkan kandungan air di dalam makanan. Pada teknik pengawetan makanan ini, kamu bisa memakai gula, sirup, atau madu. 

Metode ini cocok kamu gunakan untuk mengawetkan berbagai macam buah-buahan untuk kamu jadikan manisan, misalnya apel, salak, ceri, aprikot, nanas, pepaya, mangga, dan stroberi. Selain manisan, kamu juga bisa mengolah buah-buahan menjadi selai yang bisa bertahan lama.

5. Pengalengan

Teknik pengalengan pada makanan
Teknik pengalengan pada makanan | sumber: unsplash.com

Pengalengan adalah salah satu teknik pengolahan makanan awetan yang sering kamu jumpai pada produk olahan, seperti sarden atau daging kalengan. 

Cara kerja metode pengawetan ini yaitu dengan mengemas makanan dalam wadah rapat yang aman dari udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya. Selain itu, wadah kaleng ini juga menjalani proses sterilisasi, supaya aman dari bakteri. 

Akan tetapi, ada beberapa jenis bakteri yang masih bisa berkembang tanpa adanya oksigen. Maka dari itu, teknik pengalengan juga dibantu dengan teknik pengawetan yang lain, seperti pengasinan dan pemanisan. 

6. Pengemasan

Pengemasan makanan
Pengemasan makanan | sumber: freepik.com

Secara sederhana, pengemasan merupakan teknik pengawetan makanan dengan cara mengepak atau mewadahi makanan pada wadah tertutup. Tujuannya untuk melindungi makanan dari kontaminasi dari air, udara, ataupun bakteri yang bisa merusak kualitas makanan. 

Dewasa ini, ada banyak varian pengemasan yang memastikan makanan aman dari mikroba. Contohnya, pengemasan yang menggunakan vakum. Mirip dengan pengalengan, pengemasan vakum mengeluarkan oksigen dari wadah, supaya makanan bisa lebih bertahan lama. 

Akan tetapi, kamu tetap perlu memperhatikan cara penyimpanannya, agar umur simpannya bisa lebih optimal. Contohnya, setelah kamu mengemas makanan ke dalam wadah tertutup, kamu simpan ke dalam lemari es. 

7. Pengasapan

Teknik pengasapan makanan
Teknik pengasapan makanan | Sumber: freepik.com

Sekilas teknik pengasapan mirip dengan teknik pengeringan. Bedanya, jika pengeringan menggunakan terik matahari, teknik pengasapan menggunakan asap untuk mengawetkan makanan. 

Selain mengurangi kadar air dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen, pengasapan juga bermanfaat untuk membentuk cita rasa, warna, dan aroma khas pada olahan makanan. Biasanya, olahan makanan hasil pengasapan adalah ikan dan daging. 

8. Fermentasi

Proses pengawetan anggur dengan fermentasi
Proses pengawetan anggur dengan fermentasi | sumber: unsplash.com

Jika teknik pengawetan makanan sebelumnya bertujuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba dan bakteri, fermentasi justru memanfaatkan mikroorganisme untuk membuat makanan jadi lebih awet. 

Singkatnya, fermentasi atau peragian merupakan proses kimia dengan memanfaatkan mikroorganisme tertentu untuk menghambat pertumbuhan mikroba perusak. Mikroorganisme ini bertugas mengubah senyawa dalam makanan ke bentuk lain. 

Selain mencegah pertumbuhan bakteri patogen, pemanfaatan metode fermentasi ini bisa meningkatkan kualitas gizi makanan. Terlebih lagi, makanan hasil fermentasi cenderung lebih mudah dicerna tubuh manusia. 

Ada banyak jenis makanan hasil fermentasi, misalnya tempe, tapai singkong, yogurt, kimchi, miso, dan wine. 

Baca Juga: 10 Contoh Analisis SWOT Bisnis Kuliner Lengkap

Sudah Tahu tentang Teknik Pengawetan Makanan?

Jadi, 8 teknik pengawetan makanan dan contohnya yang bisa kamu coba, yakni mulai dari pendinginan hingga fermentasi. 

Terlepas dari itu, pastikan kecocokan metode pengawetan dengan bahan makanan yang ingin kamu awetkan. Pastikan juga kebersihan makanan dan wadah, untuk menghindari pertumbuhan bakteri. Dengan begitu, kamu bisa menjaga daya simpan sekaligus kualitas dari makanan tersebut. 

Facebook
Twitter
LinkedIn