.

Mengenal Retur dan Cara Mengelolanya dalam Usaha Dagang

Jika kamu pernah membeli atau berbelanja barang, ada kalanya kamu akan melakukan pengembalian apabila ada ketidaksesuaian terkait barang belanjaan. Dalam membuka sebuah bisnis, retur adalah hal yang tidak kalah penting untuk dipahami. Simak seperti apa definisinya di sini.

KEY TAKEAWAY

Retur adalah sistem pengembalian barang karena adanya ketidaksesuaian atau ketidakpuasan pembeli terhadap barang yang mereka pesan.
Pengembalian barang ini menjadi bagian dan ciri yang pasti ada dan terjadi pada setiap jenis usaha dagang apapun.
Sistem retur pembelian dan penjualan memiliki perbedaan pada sistem transaksi yang digunakan.
Pencatatan retur juga menjadi hal yang penting, karena mampu menjadi bahan analisis trend dan juga memperbaiki kualitas produk.

Apa itu Retur?

Retur adalah pengembalian barang, karena adanya ketidaksesuaian barang. Proses pengembalian barang ini biasanya terjadi setelah ada transaksi pembelian atas sebuah barang.

Seperti yang kita ketahui bahwa jenis usaha terbagi menjadi tiga jenis, usaha perdagangan, usaha jasa, dan usaha industri. Usaha perdagangan itu sendiri terbagi lagi menjadi banyak jenis usaha dagang, misalnya seperti perusahaan bangunan, pusat perbelanjaan, atau supermarket.

Para pemilik perusahaan dagang ini sebenarnya juga melakukan sejumlah pembelian untuk menjadi stok dan menjualnya kembali. Dalam proses operasionalnya, setiap usaha dagang memiliki banyak kemungkinan akan terjadinya ketidaksesuaian pada produk yang mereka beli.

Sehingga, adanya sistem pengembalian barang ini berguna bagi setiap pembeli untuk mendapatkan garansi atau jaminan produk yang layak dan dalam kondisi baik. Biasanya barang retur akan kembali lagi ke perusahaan. Sebagai gantinya, pihak penjual akan mengganti dengan barang yang serupa atau dalam bentuk uang.

Itu semua kembali lagi pada kesepakatan setiap pihak penjual dan pembeli. Selain itu, retur adalah sebuah bukti bahwa pihak penjual memiliki keinginan untuk memberikan produk terbaik bagi setiap konsumen mereka.

Jenis Pengembalian Barang

Tak hanya bagi para konsumen saja, pengembalian barang ini perlu menjadi perhatian kita semua sebab ada dua jenis yang sering terjadi dalam kegiatan jual beli. Lanjutkan membaca untuk tahu lebih lanjut.

1. Retur Pembelian

Retur pembelian adalah pengembalian barang yang terjadi karena pihak pembeli merasa barang yang dipesan tidak sesuai atau mengalami kerusakan. Sehingga, pihak pembeli akan mengembalikan barangnya pada penjual.

Adanya retur ini akan tercatat sebagai kredit, sedangkan hutang usaha akan tertulis sebagai debit pada jurnal keuangan. Pada akhirnya, hal ini sedikit banyak akan memengaruhi arus kas yang terbagi pada dua jenis pembelian, yaitu:

a. Kredit

Untuk pembelian barang dengan cara kredit per bulan dan sebagainya, retur pembelian akan diberikan dengan cara kredit pula. Sesuai dengan kesepakatan yang ada dan telah disetujui dengan pembeli.

b. Tunai

Sedangkan pada pembelian atau transaksi dengan pembayaran tunai, retur pembelian akan dikembalikan dalam bentuk uang secara tunai.

2. Retur Penjualan

Hampir sama dengan retur pembelian, retur penjualan adalah skema pengembalian barang oleh pembeli karena ada kesalahan atau barang yang tidak sesuai dengan apa yang mereka pesan. 

Akan tetapi, sebagai gantinya, pihak penjual akan mengganti barang yang tidak sesuai tersebut dengan barang baru yang sama atau memiliki nilai lebih tinggi.

Hal ini bertujuan supaya dapat mengurangi piutang pembeli, pihak penjual juga akan melakukan pengembalian barang dan juga pembayarannya pada pembeli. Adanya sistem ini juga berguna untuk menjaga kepuasan pelanggan terhadap bisnis serta membangun kepercayaan.

Mengapa Pembeli Melakukan Retur?

Dalam prakteknya, ada banyak kemungkinan yang sering tidak bisa kita prediksi terjadi, sehingga perlu mengembalikan barang. Berikut ini yang menjadi alasan paling umum mengapa pihak pembeli mengembalikan barang mereka.

  • Jumlah barang yang diterima pembeli lebih banyak atau lebih sedikit dari yang seharusnya.
  • Adanya keterlambatan dalam pengiriman barang, membuat pembeli merasa tidak nyaman dan ingin melakukan pengembalian barang.
  • Barang yang datang memiliki spesifikasi yang berbeda. Misalnya ukuran, warna, atau model. Sehingga, pembeli melakukan retur yang tujuannya adalah untuk meminta barang yang sesuai.
  • Adanya kesalahan dalam pemesanan oleh pembeli, kadang juga terjadi.
  • Adanya kecacatan maupun kerusakan terhadap produk yang datang. Misalnya produk pecah atau rusak dalam proses pengiriman.

Alasan Pencatatan Retur adalah Hal Penting Bagi Pebisnis

Pencatatan dalam pengembalian barang ini juga menjadi poin utama yang sering kita lupakan. Apalagi bagi penjual, pencatatan retur ini akan menjadi data analisis yang akan membawa banyak perubahan besar bagi kemajuan perusahaan.

1. Memahami Peluang

Sistem ini akan memengaruhi arus kas pada perusahaan, sehingga adanya pencatatan yang konsisten dan baik, justru membuat pebisnis mampu melihat peluang. 

Ketika melakukan pengembalian, maka penjual bisa menganalisis adanya perubahan dalam pemasukan dan juga keuntungan. Ini nantinya akan menjadi evaluasi sebuah bisnis untuk menjadi lebih baik dan teliti lagi.

2. Melakukan Analisis Tren

Analisa tren ini maksudnya adalah pihak pembeli juga dapat menganalisis pihak pemasok mana yang memiliki kualitas barang yang lebih baik, dan menjaga konsistensi kualitasnya. 

Seiring berjalannya waktu, retur adalah kunci untuk menilai kinerja setiap pihak-pihak yang terlibat. Baik dari pemasok, karyawan gudang, hingga pihak distributor.

3. Membawa Perubahan yang Lebih Besar

Pengembalian barang akibat kerusakan atau tidak sesuai menjadi evaluasi penting bagi semua penjual supaya terus bisa meningkatkan kualitas produk mereka. 

Misalnya, baju adalah produk paling yang sering diretur karena klaim jahitannya yang tidak rapi. Artinya, pihak penjual bisa mencari pemasok lain yang lebih baik, atau melakukan pengecekan produk dan melakukan uji kelayakan.

Bagaimana Mengelola Retur dalam Sebuah Bisnis?

Jika kamu sekarang tertarik membuka bisnis dagang, apapun itu jenisnya, kamu juga harus memahami pentingnya hal-hal mendasari seperti pengembalian barang. 

Memahami mekanisme pengembalian barang membuat arus operasional bisnis kamu menjadi lebih mudah dan jelas. Berikut ini sejumlah tips mengelola pengembalian barang.

  • Memastikan kebijakan dalam urusan pengembalian barang menjadi jelas.
  • Tidak perlu membebankan biaya tambahan pada pelanggan yang melakukan retur.
  • Memberikan batasan waktu pada pelanggan.
  • Segera mengembalikan dana secepatnya.

Pilih Pemasok Yang Tepat

Selain itu, untuk meminimalisir terjadinya pengembalian barang ini, kamu juga perlu memilih pemasok barang dagang dengan lebih jeli lagi. Hal ini akan berguna bagi usahamu kedepannya. Sebagai tambahan, pemasok tepat juga tidak akan membuat para pelanggan melakukan retur setelah menerima barang.

Kamu bisa memilih barang China terbaik dan melakukan kerjasama Blueray Cargo yang akan membantu kamu memilih dan mendistribusikan barang impor terbaik. Cina sebagai pusat grosir semua jenis barang impor, menjadi ladang bagi para pebisnis di banyak negara.

Dengan pemilihan pemasok barang yang tepat, maka kamu mungkin akan meminimalisir adanya pengembalian barang karena berbagai kerusakan. Lancarkan bisnis lewat pilihan cerdas dan tepat. Segera hubungi kontak Blueray dan konsultasi dengan ahlinya sekarang! 

Facebook
Twitter
LinkedIn